Senin, 18 Februari 2013

"WASIAT SUCI KIAGENG SURO DIWIRYO"


 
 
 
 
 
 
 
 
Aku menurunkan ilmu setia hati ini tidak lain
hanya untuk satu tujuan saja yaitu
"Mendidik dan membina manusia menjadi
berbudi luhur agar dia tau antara benar dan salah
serta mengarahkannya kearah kesucian rohani menurut
agama,keyakinan kepercayaanya masing masing.
sebenarnya mengetahui seyakinya seorang itu benar atau salah
adalah sulit dan berat sekali
pada seorang manusia bijaksana yang selalu setia pada hati
nalurinya dan ketahuilah WAHAI ENGKAU SEMUA

AKU HANYA MENGAKUI PENDEKAR PENDEKARKU YANG TEGAR
SETIA PADA HATINYA DAN MENJUNJUNG SUMPAH TUNGGAL
BANYU KEPENDEKARANNYA"

WASIAT PSHT

Larangan Anggota "PSHT"


  • Tidak boleh mendirikan latihan tanpa se izin pelatih sesepuh atau pengurus

  • Tidak boleh sombong

  • Tidak boleh merusak pager ayu

  • Tidak boleh merusak pupus ijo

  • Tidak boleh berkelahi sesama warga sh terate

 

 

Kewajiban Anggota "PSHT"

 

  1. Beriman bretakwa kepada Tuhan Y.M.E

  2. Berbakti kepada orang Tua da Guru atau Pelatih

  3. Menjaga nama baik PSHT

  4. Bersifat kesatria dan pendirannya

  5. Berdir atas baris keadilan, kebenaran dan tidak boleh memihak sebelah

  6. Berani karena bnar, takut karena salah

  7. Bertanggung jawat atas segala perbuatannya

  8. Menjaga ketentraman, menjunjung tinggi Nusantara dan Bangsa Indonesia dengan penuh kecintaan dan kesetiaan hatinya

  9. Menghilangkan sifat mementingkan diri sendiri

  10. Membuktikan sebagai bangsa yang merdeka

  11. Kekal dalam Persaudaraan dan menguatkan sifat tolong menolong diantara sesama anggota PSHT, Bnagsa Indonesia dan umat manusia pada umumn




* Memayu Hayuning Bawana, Ambrasta dur Hangkara (Manusia hidup di dunia harus mengusahakan keselamatan, kebahagiaan dan kesejahteraan; serta memberantas sifat angkara murka, serakah dan tamak

 

* Urip Iku Urup (Hidup itu Nyala, Hidup itu hendaknya memberi manfaat nagi orang lain disekitar kita, semakin besar manfaat yang bisa kita berikan tentu akan lebih baik, tapi sekecil apapun manfaat yang dapat kita berikan, jangan sampai kita menjadi orang yang meresahkan masyarakat

 

 

* Sura Dira Jayaningrat, Lebur Dening Pangastuti (segala sifat keras hati, picik, angkara murka, hanya bisa dikalahkan dengan sikap bijak, lembut hati dan sabar

 

* Ngluruk Tanpa Bala, Menang Tanpa Ngasorake, Sekti Tanpa Aji-Aji, Sugih Tanpa Bandha (Berjuang tanpa perlu membawa massa; Menang tanpa merendahkan atau mempermalukan; Berwibawa tanpa mengandalkan kekuasaan, kekuatan; kekayaan atau keturunan; Kaya tanpa didasari kebendaan)

 

* Datan Serik Lamun Ketaman, Datan Susah Lamun Kelangan (Jangan gampang sakit hati manakala musibah menimpa diri; Jangan sedih manakala kehilangan sesuatu).

 

* Aja Kuminter Mundak Keblinger, Aja Cidra Mundak Cilaka (Jangan merasa paling pandai agar tidak salah arah;Jjangan suka berbuat curang agar tidak celaka).

 

* Manusia Dapat Dihancurkan Manusia Dapat Dimatikan Tetapi Manusia Tidak Dapat Dikalahkan, Selama Manusia Itu Masih Setia Pada Hatinya Sendiri Atau Ber-SH


* Sepira gedhening sengsara yen tinampa among dadi coba (seberat apapun cobaan yang diterima    &manusia jika dijalani dengan lapang dada akan diperoleh hikmah yang tidak terkira)

 

*Aja waton ngomong, ning ngomong kang nganggo waton (jangan asal bicara, tapi bicaralah  dengan dasar)

 

*Aja sak rumangsa bisa, nanging sing bisa rumangsa (jangan merasa bisa, tapi bisalah sadar diri  dan lingkungan)

 

*Ngunduh wohing pakarti, sapa nandur bakal ngunduh (segala darma pasti akan berubah, apapun perbuatan yang kita lakukan pasti akan kembali pada diri kita sendiri)

 

* Aja Gumunan, Aja Getunan, Aja Kagetan, Aja Aleman (Jangan mudah terheran-heran; Jangan mudah menyesal; Jangan mudah terkejut-kejut; Jangan mudah kolokan atau manja).

 

* Aja Ketungkul Marang Kalungguhan, Kadonyan lan Kemareman (Janganlah terobsesi atau terkungkung oleh keinginan untuk memperoleh kedudukan, kebendaan dan kepuasan duniawi).

 

* Aja Kuminter Mundak Keblinger, Aja Cidra Mundak Cilaka (Jangan merasa paling pandai agar tidak salah arah;Jjangan suka berbuat curang agar tidak celaka).

 

* Aja Milik Barang Kang Melok, Aja Mangro Mundak Kendo (Jangan tergiur oleh hal-hal yang tampak mewah, cantik, indah; Jangan berfikir mendua agar tidak kendor niat dan kendor semangat).

 

* Aja Adigang, Adigung, Adiguna (Jangan sok kuasa, sok besar, sok sakti).

  *"Olo Tanpo Rupo Yen Tumandhang Amung Sedelok" yang artinya setiap kesusahan, keburukan, dan masalah-masalah apabila dijalani dengan senang hati maka akan hanya terasa sebentar saja.

 

*Tega Larane, Ora Tego Patine" artinya bahwa orang SH Terate itu berani untuk menyakiti seseorang namun hanya kalau dengan niat untuk memperbaiki bukan merusak.

 

*Sak Apik-apike Wong Yen Aweh Pitulung Kanthi Cara Dedhemitan" artinya adalah sebaik-baik manusia adalah orang yang memberi pertolongan secara sembunyi-sembunyi.

 

*Suro Diro Joyo Diningrat Lebur Dening Pangastuti" artinya segala kesempurnaan hidup ( Kesaktian, Kepandaian, Kejayaan, dan Kekayaan ) dapat diluluhkan dengan budi pekerti yang luhur.

 

*Satria Ingkang Pilih Tanding" artinya adalah Kestria yang hanya mau melawan orang yang mampu menghadapinya, bukan orang yang lebih lemah daripadanya.

 

*Ojo Seneng Gawe Susahe Liyan, Opo Alane Gawe Seneng Liyan" arinya jangan suka membuat orang lain bersusah dan tiada buruknya membuat bahagia orang lain.

GAYA HIDUP ORANG PSHT

http://sphotos-d.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash3/526060_242389709221828_630908991_n.jpgPencak silat Psht
terkenal dengan cara dan
teknik latihannya yang semi-
militer, sehingga orang awam
yang melihat langsung latihan
perguruan silat ini akan
berasumsi bahwa teknik
latihan silat psht terkesan
menakutkan, senioritas dan
multi penyiksaan terhadap
murid-muridnya, namun Psht
dengan ideologi persaudaraan
yang kekal abadi antar
sesama anggotanya sangat
mengutamakan didikan
ksatria-ksatria silat yang
tidak hanya tangguh dalam
berpencak silat, namun juga
memprioritaskan kualitas
keilmuan, etika, kerohanian
dan perilaku luhur para
lulusan perguruan silat Psht,
manusia tidak hanya butuh
kekuatan fisik untuk
melindungi dirinya, tapi juga
butuh tata kelakuan yang
sopan dan berwibawa,
sehingga Psht hingga saat ini
masih diterima dihati
masyarakat, pentingnya olah
rasa kebatinan yang
menuntut setiap orang Psht
agar selalu menyayangi dan
merukunkan hati dan rohani
kepada sesama anggota Psht
khususnya, dan terhadap
orang lain pada umumnya.
Setia Hati merupakan
kata mutiara yang menjadi
semangat dan ruh orang Psht
dalam menjalani kehidupan,
hidup tiada makna tanpa rasa
saling mengasihi terhadap
sesama manusia sebagai
makhluk Tuhan, hidup dengan
kejujuran akan
mengantarkan manusia hidup
dalam ketentraman dan
kedamaian, sehingga benar
adanya wejangan para
pendahulu dan sesepuh Psht
yang mengatakan:’’orang
yang sakti itu bukan orang
yang berilmu tinggi sehingga
tiada satupun orang yang
dapat mengalahkannya,
namun hakekat orang sakti
itu adalah orang yang tidak
mempunyai musuh’’, belajar
dari siraman rohani kejawen
itulah yang selalu membuat
sedulur tunggal kecer
senantiasa rendah hati dalam
bersikap, mawas diri dalam
bergaul dengan orang lain, Lha
wongcepat atau lambat
manusia juga akan mati,
sehingga munafik rasanya
jika ada anggota Psht yang
menyombongkan ilmu beladiri
yang dipunyai, perkelahian
hanya akan menimbulkan
kerugian yang mendekatkan
diri pada neraka dan syaitan,
menang dibenci lawan, kalah
malu sendiri, sehingga hidup
harus dijalani dengan
semangat persaudaraan
antar umat manusia.

Memayu Hayuning
Bawono, jiwa ini bergetar jika
mendengar makna kata ini,
orang Psht harus ikut
bertanggung jawab atas
terwujudnya masyarakat
yang damai, tentram, indah
dan ikut melestarikan alam
sebagai tempat manusia
hidup, tidak benar jika ada
anggota Psht yang dengan
kekuatannya melakukan
penindasan maupun
kewenang-wenangan atas
nama kepentingan diri sendiri
maupun kelompoknya,
sesungguhnya tiap-tiap
perbuatan itu akan memantul
ke tubuh dan diri yang
melakukan perbuatan
tersebut/hukum karma.
Hidup cara orang Psht harus
pandai-pandai bersyukur dan
berikhtiar, orang Psht
diajarkan untuk menjadi
manusia pintar dalam berfikir
dan bertindak, orang Psht
diajarkan agar selalu siap dan
mampu hidup dalam kondisi
lingkungan yang
bagaimanapun, orang Psht
wajib mampu hidup dalam
keadaan susah maupun
sengsara, namun hidup tetap
tidak meninggalkan jiwa
kharismatik dan tahu akan
tujuan hidup masing-masing,
hidup memang penuh dengan
cobaan dan tipu daya duniawi,
namun disitulah letak
loyalitas orang Psht diuji
dalam Ber-Setia Hati terhadap
dirinyasendiri, semangat
persaudaraan harus terus
berkobar dalam jiwa setiap
orang Psht, meskipun
persaudaraan itu dibangun
atas dasar perbedaan agama,
suku, warna kulit dan
perbedaan kelas sosial-
ekonomi, namun jika semua
telah berseragam hitam gelap
(sakral Psht), maka semua
dianggap sama dan sederajat,
tiada perbedaan dibatang
tubuh Psht, apakah orang
psht itu anak pejabat, polisi,
pengemis, pemulung, petani,
pelaut, perampok, pencuri
maupun preman, atau dia
sendiri sebagai begundal atau
bajingan, yang namanya
anggota Psht tetaplah
saudara yang harus tetap
disayangi dan dihormati, jalan
hidup boleh masing-masing,
tapi batu pijakan orang psht
hanya satu, yaitu
Persaudaraan.
Ibarat besi yang
dibakar dan ditempa, orang
Psht adalah satu kesatuan,
berlatih diatas bumi yang
sama, berbagai proses
penempaan yang banyak
meneteskan airmata dan
kesakitan, berbagi kucuran
keringat dan tekanan jiwa,
dipukul dan ditendang atas
dasar kerelaan hati, dan
tertawa dalam hangatnya
persaudaraan diatas
perbedaan golongan, itulah
makna persaudaraan yang
sejati, persaudaraan adalah
ketika kaki kiri terluka maka
tangan kanan membelai,
ketika kaki kanan tergores
makan tangan kiri mengasihi,
ketika perut meringki karena
lapar maka kedua tangan
memberi walau hanya sesuap
nasi, begitu beruntungnya
orang-orang yang memilih
jalan bersaudara diantara
manusia lainnya, tidak perlu
membawa ribuan pedang dan

pasukan untuk meruntuhkan
kerajaan musuh dan
kedzoliman, orang Psht cukup
bersaudara dan bersatu
mengamalkan ajaran Psht
maka segala kemungkaran,
ancaman dan musuh akan
runtuh dengan sendirinya.
Salam persaudaraan
Setia Hati Terate untuk
setiap Warga dan Siswa PSHT
dimanapun berada, semoga
PSHT akan selalu jaya kekal
abadi untuk selama-lamanya

Rabu, 13 Februari 2013

SETIA HATI TERATE KEMLAGI: LATAR BELAKANG KI HAJAR HARDJO UTOMO MEMISAHKAN DIRI DARI PERSAUDARAAN SETIA HATI

SETIA HATI TERATE KEMLAGI: LATAR BELAKANG KI HAJAR HARDJO UTOMO MEMISAHKAN DIRI DARI PERSAUDARAAN SETIA HATI

LATAR BELAKANG KI HAJAR HARDJO UTOMO MEMISAHKAN DIRI DARI PERSAUDARAAN SETIA HATI

LATAR BELAKANG KI HAJAR HARDJO UTOMO MEMISAHKAN DIRI DARI PERSAUDARAAN SETIA HATI

                          

SEJARAH PSHT

I. Sejarah Berdirinya PSHT Persaudaraan Setia Hati Terate didirikan oleh Ki Hajar Hardjo Oetomo alias Judodihardjo. Beliau lahir pada tahun 1890 di Desa Pilangbango Kodya Madiun, beliau adalah salah satu murid dari Ki Ngabehi Soerodiwiryo yang merupakan salah satu warga Persaudaraan Setia Hati ( SH ). Pada tahun 1905 Ki Hajar Hardjo Oetomo lulus sekolah Kls.II/HIS (SD) kemudian magang di SD Beteng Madiun. Kemudian keluar dan pindah menjadi pegawai kereta api (ss) sebagai Leering Reambte di Bondowoso ,Penarukan dan Tapen. Pada tahun 1906 menjadi mantra pasar Spoor Madiun. Empat bulan kemudian ditempatkan di Desa Mlilir, Dolopo, Uteran dan Pagotan Madiun Sekitar Tahun 1916 beliau bekerja di Pabrik Gula Rejo Agung Madiun tapi tidak lama bekerja beliau juga keluar. Kemudian pada tahun 1917 beliau bekerja sebagai pegawai rumah Pengadilan Madiun.Pada tahun ini pula beliau di terima bekerja di Stasiun Kereta Api Madiun sebagai pekerja harian. Dengan semangat dan jiwa patrionalisme dan nasionalisme beliau mendirikan perkumpulan Harta Jaya yang tujuan utamanya adalah memberantas rentenir yang dilakukan oleh antek – antek penjajah. Bersamaan dengan itu pula lahirlah VSTP (persatuan Pegawai Kereta Api ) dan Ki Hajar diangkat sebagai Hoofd Komisaris Belanda Madiun. Pada tahun ini pula beliau belajar Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati kepada Ki Ngabehi Soerodiwiryo. Pada tahun 1922 Ki Hajar Hardjo Oetomo masuk Serikat Islam ( SI ) dan ditunjuk sebagai pengurus Selanjutnya SI di jadikan sebagai wadah perjuangan untuk mengusir penjajah dari persada nusantara untuk mencapai Indonesia Merdeka Oleh karena itu Persaudaraan Setia Hati menurut pandangan dan tujuan Ki Harjar Hardjo Oetomo adalah : Untuk menggalang persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia Setia Hati khususnya Pencak Silat dapat dipergunakan sebagai alat perjuangan mencapai kemerdekaan Indonesia. Namun hal itu menurut Ki Ngabehi Soerodiwiryo, bahwasanya Persaudaraan Setia Hati bukan merupakan wadah atau alat perjuangan bangsa melainkan Setia Hati adalah perkumpulan Pencak Silat, yang mana anggotanya kebanyakan terdiri dari orang – orang pribumi kaum ningrat atau bangsawan dan bahkan pada saat itu Bangsa Belanda yang merupakan pekerja kereta api. Sehingga dengan diterimanya orang – orang pekerja kereta api Bangsa Belanda untuk ikut belajar Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati, menjadi awal pertentangan antara Ki Hajar Hardjo Oetomo dengan Ki Ngabehi Soerodiwiryo. Ki Ngabehi adalah: Bahwa ilmu Setia Hati tidak membedakan Suku, Agama maupun Ras. Ki Hajar Harjdo Oetomo adalah : Bahwa dengan masuknya / diterimanya Bangsa Belanda untuk belajar di Setia Hati merupakan hal yang sangat riskan / berisiko tingga karena dapat menjadi musuh dalam selimut, menurut beliau hal ini merupakan suatu hal yang sangat prinsip bagi perjuangan bangsa karena Pencak Silat Setia Hati khususnya merupakan salah satu alat perjuangan mencapai kemerdekaan Bangsa Indonesia. Seiring dengan hal itu ki Hajar Hardjo Oetomo sempat mengambil keputusan terakhir, dimana satu – satunya jalan adalah mengundurkan diri dari Persaudaraan Setia Hati. Kemudian beliau dengan berat hati mengajukan / ijin restu untuk mendirikan perkumpulan Pencak Silat Setia Hati Muda ( SHM ) namun permohonan tersebut oleh Ki Ngabehi Soerodiwiryo tidak dijawab sepatah katapun. Walaupun tidak ada jawaban dari Ki Ngabehi Soerodiwiryo , Ki Hajar Hardjo Oetomo tetap dengan pendiriannya yaitu mendirikan Perkumpulan Pencak Silat SH Muda di Desa Pilangbango Madiun Dikarenakan adanya latihan di Pilangbango Madiun oleh Ki Hajar Harjdo Oetomo akhirnya SHM dicap SH Merah ( Komunis ) oleh Ki Ngabehi Soerodiwiryo. Karena merasa dipolitisir sedemikian rupa dan untuk menghindari hal – hal yang tidak diinginkan maka nama SHM dirubah menjadi PSC ( Pencak Silat Club ) Namun umur PSC tidak panjang karena dibubarkan oleh Belanda karana dianggap membahayakan mengingat ditempat tersebut banyak pemuda – pemuda Indonesia digembleng dan dilatih pencak silat, dan dikwatirkan hal tersebut akan digunakan untuk melakukan tero – terror atau pemberontakan terhadap Belanda. Dengan dibubarkan PSC oleh Belanda tidak menjadikan semangat perjuangan Ki Hajar Hardjo Oetomo surut. Dengan siasat politik gerilyanya, Pencak Silat Club diganti namanya Pemuda Sport Club. Hal tersebut merupakan suatu bagian srtategi politik perjuangan dengan semata – mata untuk mengelabuhi Belanda. Pada Tahun 1922 adalah merupakan tolak ukur atau pokok awal berdirinya Persaudaraan Setia Hati Terate.

 

II. Kita sebagai warga / orang PSHT harus mengakui bahwa SH yang didirikan oleh Ki Ageng Surowiryo adalah embrio dari PSHT. Sedangkan Persaudaraan Setia Hati Terate ( PSHT ) itu sendiri telah berdiri pada tahun 1922 di Desa Pilangbango Madiun oleh Ki Hadjar Hardjo Oetomo alias Judodiharjo, dan ajaran / ilmu yang ada di PSHT pun pasti berbeda dengan SH yang didirikan oleh Ki Ageng Surowiryo, Sehingga jika sampai saat ini masih ada warga PSHT yang masih berkiblat pada SH / Lebih bangga dengan SH tidak pada PSHT, sepertinya kadar kesetiaan pada Organisasi PSHT perlu untuk dipertanyakan. Apakah kita akan lebih bangga dengan orang tua yang bukan kandung dibandingkan dengan orang tua kandung kita sendiri ( PSHT ) ??. Sekarang marilah kita tanyakan pada hati nurani yang paling dalam, sebenarnya kita warga SETIA HATI atau warga Persaudaraan Setia Hati Terate ( PSHT ) ?? Semoga sedikit tulisan ini dapat menjadi bahan renungan untuk kita semua, Warga Persaudaran Setia Hati Terate. Semoga kutipan artikel diatas dapat membedakan antara SH tanpa embel – embel dengan SH Terate. Karena sudah dapat di pastikan sejarah dan perkembangan Persaudaraan Setia Hati dan Persaudaraan Setia Hati Terate berbeda seiring berjalannya waktu.

LAMBANG PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE SEBELUM DIRUBAH

LAMBANG PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE SEBELUM DIRUBAH




Lambang Persaudaraan Setia Hati Terate sebelum dirubah mejadi seperti yang kita kenal sekarang ini mempunyai makna sebagi berikut :

Bentuk tetap segi empat.
1. Garis tegak lurus di sebalah kiri dan kanan mengapit jantung hati bersinar, hal ini melambangkan bahwa warga Persaudaraan Setia Hati Terate diharapkan dalam tindak tanduknya selalu baik, jujur, benar dan adil sesuai hati nurani, jika benar adalah benar adanya dan salah adalah salah dimana hal itu apabila dalam perbuatan akan melahirkan/memancarkan suatu kebaikan yang tulus iklas dima roh suci bertahta serta untuk tidak menjadikan para warga Persaudaraan Setia Hati Terte dikatakan ” munafik ”.

2. Bunga Terate tidak digambarkan melainkan hanya ” tulisan ”.

3. Trisula dan Rambik diatas kalimat ” Persaudaraan ” , hal ini dikarekan pada saat itu Persaudaraan Setia Hati Terate yang diutamakan adalah ajaran pencak silat saja dan baru di bawahnya ditulis kalimat ” Persaudaraan ” yang melambangkan bahwa pada waktu itu situasi dan kondisi tidak memungkinkan, dan pencak silat merupakan alat atau saranautama untuk mengusir penjajah dengan tidak meninggalkan rasa persaudaraan, persatuan dan kesatuan bangsa untuk mendapatkan / merealisasikan suatu negara yang merdeka dan berdaulat lepas dari segala penjajahan dan penindasan di segala bidang.

Dikutip dari buku :
PERSAUDARAN SETIA HATI TERATE YANG KUCINTAI
Disusun oleh :
+ Alm. BB. Tunggul Wulung Judhyasmara
+ NIW. 630100002 ( Tk. II )
+ Putra Kandung RM. Soetomo Mangkoedjojo
+ Pendiri, Penasehat, Pembimbing Padepokan Wesi Aji ( Wedar Silat Among Jiwo ) PSHT Semarang

Minggu, 10 Februari 2013

sejarah psht

                                     


Adalah Ki Hadjar Hardjo Oetomo, lelaki kelahiran Madiun pada tahun 1890. Karena ketekunannya mengabdi pada gurunya, yakni Ki Ngabehi Soerodiwiryo, terakhir ia pun mendapatkan kasih berlebih dan berhasil menguasai hampir seluruh ilmu sang guru hingga ia berhak menyandang predikat pendekar tingkat III dalam tataran ilmu Setia Hati (SH). Itu terjadi di desa Winongo saat bangsa Belanda mencengkeramkan kuku jajahannya di Indonesia.
Sebagai seorang pendekar, Ki Hadjar Hardjo Oetomo pun berkeinginan luhur untuk mendarmakan ilmu yang dimilikinya kepada orang lain. Untuk kebaikan sesama. Untuk keselamatan sesama. Untuk keselamatan dunia. Tapi jalan yang dirintis ternyata tidak semulus harapannya. Jalan itu berkelok penuh dengan aral rintangan. Terlebih saat itu jaman penjajahan. Ya, sampai Ki Hadjar sendiri terpaksa harus magang menjadi guru pada sekolah dasar di benteng Madiun, sesuai beliau menamatkan bangku sekolahnya. Tidak betah menjadi guru, Ki Hadjar beralih profesi sebagai Leerling Reambate di SS (PJKA/Kereta Api Indonesia saat ini – red) Bondowoso, Panarukan, dan Tapen.
Memasuki tahun 1906 terdorong oleh semangat pemberontakannya terhadap Negara Belanda – karena atasan beliau saat itu banyak yang asli Belanda -, Ki Hadjar keluar lagi dan melamar jadi mantri di pasar Spoor Madiun. Empat bulan berikutnya ia ditempatkan di Mlilir dan berhasil diangkat menjadi Ajund Opsioner pasar Mlilir, Dolopo, Uteran dan Pagotan.
Tapi lagi-lagi Ki Hadjar didera oleh semangat berontakannya. Menginjak tahun 1916 ia beralih profesi lagi dan bekerja di Pabrik gula Rejo Agung Madiun. Disinipun Ki Hadjar hanya betah untuk sementara waktu. Tahun 1917 ia keluar lagi dan bekerja di rumah gadai, hingga beliau bertemu dengan seorang tetua dari Tuban yang kemudian memberi pekerjaan kepadanya di stasion Madiun sebagai pekerja harian.
Dalam catatan acak yang berhasil dihimpun, di tempat barunya ini Ki Hadjar berhasil mendirikan perkumpulan “Harta Jaya” semacam perkumpulan koperasi guna melindungi kaumnya dari tindasan lintah darat. Tidak lama kemudian ketika VSTP (Persatuan Pegawai Kereta Api) lahir, nasib membawanya ke arah keberuntungan dan beliau diangkat menjadi Hoof Komisaris Madiun.
Senada dengan kedudukan yang disandangnya, kehidupannya pun bertambah membaik. Waktunya tidak sesempit seperti dulu-dulu lagi, saat beliau belum mendapatkan kehidupan yang lebih layak. Dalam kesenggangan waktu yang dimiliki, Ki Hadjar berusaha menambah ilmunya dan nyantrik pada Ki Ngabehi Soerodiwiryo.
Data yang cukup bisa dipertanggungjawabkan menyebutkan dalam tahun-tahun inilah Setia Hati (SH) mulai disebut-sebut untuk mengganti nama dari sebuah perkumpulan silat yang semula bernama “Djojo Gendilo Cipto Mulyo”.
Masuk Sarikat Islam.
Memasuki tahun 1922, jiwa pemberontakan Ki Hadjar membara lagi dan beliau bergabung dengan Sarikat Islam (SI), untuk bersama-sama mengusir negara penjajah, malah beliau sendiri sempat ditunjuk sebagai pengurus. Sedangkan di waktu senggang, ia tetap mendarmakan ilmunya dan berhasil mendirikan perguruan silat yang diberi nama SH Pencak Spor Club. Tepatnya di desa Pilangbangau – Kodya Madiun Jawa Timur, kendati tidak berjalan lama karena tercium Belanda dan dibubarkan.
Namun demikian semangat Ki Hadjar bukannya nglokro (melemah), tapi malah semakin berkobar-kobar. Kebenciannya kepada negara penjajah kian hari kian bertambah. Tipu muslihatpun dijalankan. Untuk mengelabuhi Belanda, SH Pencak Sport Club yang dibubarkan Belanda, diam-diam dirintis kembali dengan siasat menghilangkan kata “Pencak” hingga tinggal “SH Sport Club”. Rupanya nasib baik berpihak kepada Ki Hadjar. Muslihat yang dijalankan berhasil, terbukti Belanda membiarkan kegiatannya itu berjalan sampai beliau berhasil melahirkan murid pertamanya yakni, Idris dari Dandang Jati Loceret Nganjuk, lalu Mujini, Jayapana dan masih banyak lagi yang tersebar sampai Kertosono, Jombang, Ngantang, Lamongan, Solo dan Yogyakarta.
Ditangkap Belanda.
Demikianlah, hingga bertambah hari, bulan dan tahun, murid-murid Ki Hadjar pun kian bertambah. Kesempatan ini digunakan oleh Ki Hadjar guna memperkokoh perlawanannya dalam menentang penjajah Belanda. Sayang, pada tahun 1925 Belanda mencium jejaknya dan Ki Hadjar Hardjo Oetomo ditangkap lalu dimasukkan dalam penjara Madiun.
Pupuskah semangat beliau ? Ternyata tidak. Bahkan semakin menggelegak. Dengan diam-diam beliau berusaha membujuk rekan senasib yang ditahan di penjara untuk mengadakan pemberontakan lagi. Sayangnya sebelum berhasil, lagi-lagi Belanda mencium gelagatnya. Untuk tindakan pengamanan, Ki Hadjar pun dipindah ke penjara Cipinang dan seterusnya dipindah di penjara Padang Panjang Sumatera. Ki Hadjar baru bisa menghirup udara kebebasan setelah lima tahun mendekam di penjara dan kembali lagi ke kampung halamannya, yakni Pilangbangau, Madiun.
Selang beberapa bulan, setelah beliau menghirup udara kebebasan dan kembali ke kampung halaman, kegiatan yang sempat macet, mulai digalakan lagi. Dengan tertatih beliau terus memacu semangat dan mengembangkan sayapnya. Memasuki tahun 1942 bertepatan dengan datangnya Jepang ke Indonesia SH Pemuda Sport Club diganti nama menjadi “SH Terate”. Konon nama ini diambil setelah Ki Hadjar mempertimbangkan inisiatif dari salah seorang muridnya Soeratno Soerengpati. Beliau merupakan salah seorang tokoh Indonesia Muda.
Selang enam tahun kemudian yaitu tahun 1948 SH Terate mulai berkembang merambah ke segenap penjuru. Ajaran SH Terate pun mulai dikenal oleh masyarakat luas. Dan jaman kesengsaraanpun sudah berganti. Proklamasi kemerdekaan RI yang dikumandangkan oleh Soekarno-Hatta dalam tempo singkat telah membawa perubahan besar dalam segala aspek kehidupan. Termasuk juga didalamnya, kebebasan untuk bertindak dan berpendapat. Atas prakarsa Soetomo Mangku Negoro, Darsono, serta saudara seperguruan lainnya diadakan konferensi di Pilangbangau (di rumah Alm Ki Hadjar Hardjo Oetomo). Dari konferensi itu lahirlah ide-ide yang cukup bagus, yakni SH Terate yang semenjak berdirinya berstatus “Perguruan Pencak Silat” dirubah menjadi organisasi “Persaudaraan Setia Hati Terate”. Selanjutnya Soetomo Mangkudjajo diangkat menjadi ketuanya dan Darsono menjadi wakil ketua.
Tahun 1950, karena Soetomo Mangkudjojo pindah ke Surabaya, maka ketuanya diambil alih oleh Irsad. Pada tahun ini pula Ki Hadjar Hardjo Oetomo adalah seorang tokoh pendiri PSHT, mendapatkan pengakuan dari pemerintah Pusat dan ditetapkan sebagai “Pahlawan Perintis Kemerdekaan” atas jasa-jasa beliau dalam perjuangan menentang penjajah Belanda.

FOTO PENGESAHAN WARGA BARU 2012









































MATERI PELAJARAN PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE 'Panca Dasar'



Materi Persaudaraan Setia Hati Terate (Panca Dasar) adalah materi Pencak silat yang ada dan diberikan kepada siswa PSHT. Meskipun demikian bukan siswa saja yang harus mempelajari dan memahami apa sebenarnya makna yang terkandung dalaM Materi Persaudaraan Setia Hati Terate atau Lima Panca Dasar PSHT. Berikut Adalah penjelasan dan makna dari pada Materi pelajaran bagi siswa Persaudaraan Setia Hati Terate yang terdiri terdiri dari :

 

  1. Persaudaraan

  2. Olah raga

  3. Kesenian

  4. Beladiri

  5. Mental kerohanian (ke-sh-an)

1. Persaudaraan

Sejarah telah mengungkap, sejak Ki Ngabehi Suro Diwirjo mendirikan pencak silat dengan nama “Djojo Gendilo” dan hubungan batin antar saudara bernama “Sedulur Tunggal Ketjer” sampai perkembangan yang dibawa oleh Ki Ngabehi Hadjar Hardjo Oetomo dengan nama “Persaudaraan Setia Hati Terate”, bahwa persaudaraan adalah suatu hal yang diutamakan bagi warga dan siwanya, memberi kekuatan hidup serta membimbingnya dalam memperoleh kesejahteraan dan kebahagiaan lahir batin.

Persaudaraan ada;ah hubungan batin yang erat antara seorang dengan orang lain, dalam hal ini antara warga dengan warga atau antara warga dengan segenap umat manusia pada umumnya. Persaudaraan ditanamkan sejak siswa pertama kali mengecap pertama kali pelajaran SH. Dengan persaudaraan, manusia diperlakukan dan diakui sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, yang sama derajatnya, yang sama haknya dan kewajiban-kewajiban asasinya, tampa membedakan suku, keturunan, agama dan kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan social, warna kulit, dan sebagainya.

Syarat Persaudaraan :

Adapun syarat terjalinnya tali persaudaraan yang kekal dan abadi dalam kehidupan warga Persaudaraan Setia Hati Terate adalah :

  • Saling Pengertian

  • saling Mengasihi

  • Saling Bertanggung Jawab

Sedangkan untuk menunjang terbentuknya tali persaudaraan diperlukan adanya rasa :

  • Saling Membutuhkan

  • Saling Menghargai

  • Saling Mempercayai

Pertentangan politik sering terjadi dimana-mana, dari golongan tingkat atas sampai golongan paling bawah. Malahan bisa juga terjadi antara kakak dan adik sekandung yang berdiam disatu atap. Tetapi di bawah ikatan “persaudaraan” pertentangan politik tidak akan pernah ada. Pertentangan politik tidak pernah dibawa kedalam kehidupan saudara-saudara Persaudaraan Setia Hati Terate, juga tidak pernah mempengaruhi jalannya latihan pencak silat. Di bawah bendera Persaudaraan Setia Hati Terate masing-masing anggota menangggalkan baju kedinasan, baju politik, baju partai, baju bisnis dan sebagainya. Masing-masing hanya mengenakan “baju persaudaraan”. Mereka merasa solider,mereka merasakan ikatan tali persaudaraan lebih mendalam dari ikatan tali hubungan keluarga atau saudara.

Hal ini tidak berarti dikarenakan si atasan dan si bawahan adalah sama-sama Warga Persaudaraan Setia Hati Terate, maka si bawahan boleh seenaknya sendiri. Misalkan si bawahan “njangkar” kepada atasannya/pimpinannya. Atau dikarenakan kita sebagai srorang warga maka bolrh seenaknya dengan pimpinan suatu instansi diluar lingkungan kita karena dia juga seorang warga. Bukaan itu yang dikehendaki oleh persaudaraan tetapi yang dikehendaki oleh persaudaraan adalah yang satu dan lainnya saling membutuhkan, saling menghormati dan saling mempercayai. Masing-masing merasa dan mengakui benar-benar sebagai saudara Warga Persaudaraan Setia Hati Terate yang lainnya.

Perwujudan persaudaraan

Selain pengertian tersebut di atas, perwujudan dari Persaudaraan dalam perbuatan antara lain :

1. Berjabat tangan

 

Berjabat tangan pada saat bertemu dengan seurang lain atau saudara sendiri di luar acara-acara tertentu (misalnya menyampaikan ucapan selamat) oleh sementara orang yang menganggap dirinya berpendidikan dan berintelek adalah perilaku atau adat kebiasaan orang-orang desa. Tetapi bagi orang-orang Persaudaraan Setia Hati Terate, baik yang sarjana maupun yang tidak , baik yang berpangkat maupun yang tidak ,berjabatan tangan adalah perwujudan fari persaudaraan, bahkan bisa merupakan cirri khas dari orang Persaudaraan Setia Hati Terate.

Berjabat tangan ini di lakukan pada setiap kali bertemu atau akan berpisah dengan saudara SH yang lain, sebelum dan sesudah latihan, serta pada saat sebelum dan sesudah sambung.

Arti berjabatan tangan sebelum sambung, mereka (yang berjabatan tangan) ikhlas untuk di pukul dan diminta keikhlasan saudara (lawan sambung) untuk dipukul.

2. Sambung

Dilihat sepintas, sambung adalah suatu perkelahian dengan mengeluarkan kepandaian bermain pencak silat. Bukankah dengan bersambung akan di cari suatu kemenagan ? “mau menang sendiri” seperti halnya perkumpulan bulu tangkis, catur, dan sebagainya justru suatu pertandingan sewaktu masih atau sesudah tidak berada dalam suasana latihan di perkumpulan.

Sambung berlangsung di dalam dua keadaan, yaitu :

a. Sambung dalam latihan

- Sesama pelatih

Di sini sambung merupakan peragaan bagi pelatih untuk memberikan contoh menggunakan teknik pencak silat yang baik kepada siswa.

- Antara pelatih dengan siswa

Sambung jenis ini kebanyakan siswa di wilayah cabang Malang dan sekitarnya merupakan suatu pelajaran yang menakutkan, bahkan sempat menjadi momok dan merupakan salah satu penyebab siswa keluar / tidak mengikuti latihan. Sebenarnya sambung jenis ini mengandung pengertian sebagai berikut :

 

1. Melatih keberanian siswa untik melawan seseorang di atas tingkatnya.

2. Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengeluarkan segenap kemampuan yang dimiliki, hal ini tidak bisa dilakukan bila siswa tersebut sambung dengan sesama siswa.

- Sesama siswa

Sambung sesama siswa dilaksanakan secara bertahap dengan pengertian membimbing siswa berani menghadapi lawan dengan kesiapan penuh.

b. Sambung di luar latihan

Sambung jenis ini dilaksanakan pada saat :

- Pertemuan antar warga

 

Sifat sambung di sini adalah merupakan “tombo kangen” suatu pertemuan antar warga walaupun telah dimeriahkan oleh beberapa atraksi atau hiburan, hidangan dan lain sebagainya, namun tidak akan cukup memuaskan apabila tidak diisi dengan acara sambung antar warga, biasanya diiringi dengan instrumen, dilaksanakan secara bergantian yang sering dinamakan dengan “Sambung Ganding” atau “Sambung Galang”.

SHT Cup.

walaupun sambung di sini dituntut untuk mencari suatu kemenangan (angka) sesuai peraturan yang telah ditentukan, tetapi pesilat melakukannya seperti halnya sewaktu dia masih menjadi siswa dalu ,hanya karena kewajiban belaka karena dia sebagai atlit. Selesai melaksanakan sambung, kedua pesilat tersebut masih tetap merasa dan mengakui benar-benar sebagai saudaranya.

3. Anjangsana

 

Anjangsana adalah mengunjingi tempat kediaman (rumah) atau lokasi tempat tinggal seseorang atau saudaranya. Macam anjangsana adalah :

a Perorangan

Anjangsana perorangan yang lazimnya berlaku di lingkungan warga PSHT adalah kedatangan saudaranya yang muda ke kediaman (rumah) saudaranya yang lebih tua (sowan).

Faedah dari anjangsana ini banyak , khususnya bagi saudara yang lebih muda antara lain :

- Menambah ilmu / pengetahuan PSHT

Pelajaran di dalam PSHT sulit untuk dilukiskan banyaknya. Ibarat kedalaman air kalau seseorang menyelam bertambah dalam dia tidak akan segera menemui dasarnya. Demikian pula dengan pelajaran PSHT baru bisa disajikan lepada calon warga hanya sebagian saja. Maksud dari anjangsana ini adalah harapan bagi si adik untuk menerima atau memperoleh tambahan pelajaran dari si kakaknya. Sayangnya di jaman sekarang sekarang ini si adik setelah mengalami saat-saat pengeceran memiliki fildadah “rumongso biso” pada hal semestinya “biso-o rumongso” atau ibarat yang lain adalah ketidakmungkinan si sumur mencari sumber untuk dituangi airnya.

- Mempercepat doa-nya terkabul

Mengapa anjangsana dikaitkan dengan terkabulnya doa ? dengan anjangsana kita berusaha lebih mempererat tali persaudaraan sehingga apabila tali persaudaraan ini telah terjalin erat hal-hal yang bersifat memutuskan tali persaudaraan baik disadari maupun tidak akan sulit dimiliki seorang pendekar PSHT. Hal ini diperkuat pula oleh ajaran dalam agama Islam mengenai salah satu syarat terkabulnya do’a manusia adalah “…..tiada seorang muslim yang berdo’a kepada Allah dimana do’a itu tidak dicampuri dengan dosa dan memutuskan tali kekeluargaan (persaudaraan),……”.

- Kemajuan lahiriah

Dengan anjangsana ini bisa juga terjadi penambahan ilmu selainilmu SH (misalnya ilmu dagang) atau aktifitas-aktifitas tertentu yang dapat meningkatkan taraf hidup si adik.

- Dan lain-lain

b. Perkelompok

Anjangsana yang dilakukan lebih dari seorang ketempat saudaranya ditempat lain nauk seorang atau lebih bermanfaat :

- Tukar pengalaman

 

Merupakan perwujudan lawaqtan antar Cabang dengan sarana pelatih tanding olah raga (volley ball, sepak bola, dsb).

- Sarasehan ke-SH-an

Perusak Persaudaraan

 

Walaupun demikian dengan persaudaraan bisa juga menyebabkan kehancuran hubungan, kerenggangan hubungan batin bahkan putusnya ikatan batin sesama warga dan hancurnya organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate yang sudah berusia 85 tahun lebih ini.

Hal ini bisa terjadi apabila persaudaraan tersebut dinodai oleh :

- Ingin mencari menangnya sendiri

- Merasa paling super sendiri

Rasa tersebut hanya dimiliki oleh seseorang yang masih terikat dan didorong rasa ke-aku-annya yang tinggi “AKU” bisa timbul pada diri seseorang apabila dia merasa telah memiliki segalanya,tidak perlu menghormati orang lain karena sia merasa paling terhormat dan tidak perlu memberi kepercayaan kepada orang lain timbul rasa ingin mencari menangnya sendiri dan paling super sendiri bisa mendorong jauh kebelakang rasa kepentingan bersama, persatuan, dan pengorbanan untuk organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate.

Akibat dari ternodanya Persaudaraan maka akan menyebabkan :

- Timbulnya ketidak dsiplinan

- Tidak tertib administrasi dan

- Tidak tertib organisasi

Demikian juga halnya mengapa organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate tidak mencantumkan kata-kata “Pencak Silat” dalam nama organisasi walaupun organisasi tersebut mengajarkan pencak silat kepada murid-muridnya. Karena kalau ditulis dengan nama “Persaudaraan Pencak Silat Setia Hati Terate”, maka yang ada di dalam organisasi/kumpulan tersebut hanyalah orang-orang atau sekumpulan orang yang bisa bermain pencak silat. Kalau demikian apakah di dalam tubuh Persaudaraan Setia Hati Terate juga terdapat orang-orang atau sekumpulan oaring-orang yang tidak bisa bermain pencak silat ? jawabannya juga tidak. Kalau yang di maksud dengan orang-orang tersebut adalah seorang Warga. Tetapi bagi seseorang yang yang diangkat sebagai Warga Kehormatan (seperti misalnya Bapak Abdul Gafur), maka belum tentu dan tidak harus memiliki kemampuan bermain pencak silat SH TERATE. Lalu mengapa nama organisasi tidak mencantumkan kata-kata “pencak silat” ? Persaudaraan Setia Hati Terate tidak mengutamakan pelajaran pencak silat, juga tidak lainnya, yang diutamakan adalah Persaudaraan yang memberi kekuatan serta bimbingan dalam memperoleh kesejahteraan dan kebahagian lahir batin.

Aspek Pembinaan Persaudaraan

aspek pembinaan persaudaraan dengan melihat kondisi usia siswa, dibedakan sebagai berikut :

1. Siswa Kanak-kanak

 

Pengenalan dan pengembangan sikap terhadap kehidupan keluarga dan lingkungan.

2. Siswa Remaja & taruna

• Pengembangan sikap terhadap kehidupan keluarga

• Pengembangan sikap terhadap kehidupan lingkungan

• Pengembangan sikap terhadap masyarakat

• Rasa tanggung jawab terhadap lingkungan

3. Siswa Dewasa & Khusus

Peresapan azas persaudaraan

Laku, penghayatan hakekat persaudaraan

Penghayatan sebagai insane kamil/mahkluk sosial

2. Olah Raga

persaudaraan adalah dalam bentuk pemahaman dan pendalaman pelajaran pencak silat. Pengertian olah raga pada pencak silat adalah mengolah raga dengan gerakan-gerakan pencak silat yang ada pada Persaudaraan SH Terate.

Pada saat mempelajari permainan pencak silat, selain memperoleh kemampuan bisa bermain pencak silat dengan baik maka raga atau tubuh sendiri memperoleh manfaat,antara lain :
1) Memperbaiki Suasana Hati
a Peningkatan Kadar Norepinefrin
Para ahli tidak dapat menerangkan dengan tepat mengapa atau bagaimana olah raga menyebabkan hal ini. Beberapa penelitian mengungkap hal ini dapat disebabkan oleh peningkatan kadar norepinefrin (suatu hormon yang penting untukmenghantarkan pesan-pesan otak melalaui saraf-saraf tertentu di tubuh) di dalam otak. Perbedaan ini jelas terlihat pada suatu kelaian kejiwaan yang disebut psikosis manik depresif, dimana suasana hati pasien berubah-ubah di antara bahagia dan sedih. Selama fase manik (gembira), kadar norepinefrin pasien meningkat, dan selama fase depresi, kadar norepinefrin turun secara tajam.
b. Peningkatan Suplai Darah Ke Otak
Dengan olah raga suplai darah ke otak akan meningkat. Dengan demikian maka otak tidak akan menerima lebih banyak oksigen. Orang-orang lanjut usia yang diberi oksigen seringkali dapat berfikir dengan lebih jelas dan suasana hatinya membaik.
c. Penurunan Kadar Garam Di Otak

Penurunan kadar garam di otak dapat memperbaiki suasana, Dr. Robert Brown telah berhasil menggunakan olah raga dan diuretic untuk mengobati wanita-wanita yang menjadi depresi tepat sebelum masa haid mereka. Ketegangan sebelum haid dan depresi dapat disebabkan oleh tertahannya garam dalam tubuh karena tingginya kadar hormon.
Selain itu, dengan olah raga dapat meningkatkan produksi keringat dan drmgam diurotik mrningkatlah produksi air seni, sehingga akan menurunkan jumlah garam didalam tubuh. d. Membuat Tidur Lebih Nyenyak

Dr. Fred Baekland dari State University of New York, pada tahun 1966 merupakan orang pertama yang membuktikan secara ilmiah bahwalatihan fisik yang keras membuat tidur menjadi lebih nyenyak.
Sedangkan Dr. Colin Shapiro dari Johannesburg, Afrika Selatan dan Dr. R.B. Zloty dari University of Manitoba di Canada dalam penelitiannya secara sendiri-sendiri telah memperlihatkan jumlah tidur nyenyak adalah sebanding dengan mengeluarkan energi di waktu siang hari. Makin banyak berolah raga, maka tidurpun makin nyenyak. e. Meningkatkan Perasaan Berprestasi
Partisipasi dalam program olahraga yang teratur memberikan kepada banyak orang perasaan telah menyelesaikan suatu tugas sulit dengan baik “Setiap perasaan baik mengenai diri anda sendiri memperbaiki suasana hati anda”. (Dr. Fred Goodwin dari National Institute of Mental Healt).
2) Mengurangi Gangguan Jiwa

Tidak hanya orang sehat yang memperoleh keuntungan dari program olahraga yang teratur, tetapi menurut para ahli penyakit jiwa, orang dengan berbagai tingkat penyakit jiwa pun mendapatkan manfaat dari olahraga.
Dalam penelitian terkontrol tentang “jogging” sebagai terapi untuk pasien dengan depresi klinis, Dr. John H. Greist, seorang ahli ilmu jiwa dari University of Wisconsin, mengobati mereka dengan lari atau psikoterapi. Para peserta mengisi daftar gejala yang dipakai secara luas untuk mengukur derajat depresi. Setelah sepuluh minggu, Greist melaporkan bahwa pelaripelari tersebut mengalami perbaikan besar. Sedangkan banyak pasien yang mendapat psikoterapi tidak merasa baik daripada sebelumnya.
Kelainan jiwa sering kali diikuti kelainan fungsi (Dr. Edward Greenwood Menigger Foundation di Topeka, Kansas). Itulah sebabnya orang-orang dengan gangguan emosional seringkali membuat gerakan-gerakan aneh dengan tubuh mereka. Tetapi penyakit jiwa dan fisik adalah sejalan. Beberapa bentuk olahraga dapat membantu penderita neurotik dan bahkan psikhotik yang paling beratpun. 3) Membantu Jantung
Bagaimana olahraga membantu jantung ?

- Olahraga memperbesar semua arteri koronaria yangmemberi makan jantung.
- Olahraga meningkatkan peredaran darah koletarial (tambahan) sehingga ada lebih dari satu pembuluh darah yang akan mensuplay darah dari satu pembuluh nadi terhalang, darah dari pembuluh nadi lain akan memberi makan daerah tersebut mencegah terjadinya serangan jantung.
- Olahraga menurunkan konsentrasi lemak darah. Tonjolan lemak yang meyumbat arteri konoria menyebabkan serangan jantung.
Kadar lemak (trigliserida) dapat diturunkan dengan aktifitas disik yang keras (John Holloszy – St. Louis). Penurunan kadar lemak darah mengurangi kecindrungan pembentukan tonjolan lemak yang menyumbat pembuluh darah.
- Olahraga membantu jantung untuk mengambil oksigen dari darah lebih efektif.
- Olahraga menurunkan tekanan darah. 4) Tidak Membesarkan Atau Memburuk Otot
Biasanya banyak wanita merasa takut bahwa setelah mereka mengikuti pencak silat maka ototnya akan membesar dan buruk. Ini tidak mungkin akan terjadi, otot bisa membesar apabila melakukan beban latihan ketahan seperti angkat beban. Sedangkan olahraga pada pencak silat justru akan membentuk oto-oto yang panjang dan bentuk badan yang kuat dan menarik.
5) Menghilangkan Lemak Yang Tidak Diinginkan

Berlatih atau berolahraga selam sekurang-kurangnya 30 menit sehari akan membantu anda menghilangkan lemak yang tidak diinginkan.
Dr. Michael Pollock dari Wake Forest University, memeriksa 32 pria, yang rata-rata berumur 47 tahun dan telah melakukan jogging selama beberapa tahun. Pemeriksaan tersebut menunjukkan bahwa lemak mereka10-15 % dibawah tingkat populasi umum pada kelompok umur yang sama.
Ketika melakukan latihan (senam/jurus), lemak dalam tubuh akan berubah menjadi energi dan menambah massa otot. Otot jauh lebih berat daripada lemak. Itulah sebabnya mengapa ukuran tubuh anda akan berkurang sebelum penurunan berat badan. Daerah-daerah yang akan terbebaskan dari lemak diantaranya adalah perut, paha, pantat, dan pinggul.
Aspek pembinaan olahraga : Aspek pembinaan kesenian dengan melihat kondisi usia siswa, dibedakan sebagai berikut :
1) Siswa Kanak-kanak
Senam pagi
Senam dasar
Senam massal
2) Siswa Remaja & Taruna
Jurus reflek, olahraga
Pertandingan pencak silat berat
3) Siswa Dewasa & Khusus
Olah raga nafas pencak silat
3. Kesenian
Kesenian sebagai salah satu aspek dalam Persaudaraan SH Terate merupakan bagian unsure latihan yang perlu dikembangkan dari tingkat polos. Masam atau bentuk kesenian terdiri dari permainan tunggal, permainan ganda dan pagelaran massal, yang diwujudkan dalam paket-paket latihan sebagai pedoman dasar
1. Sasaran
-Memelihara kaidah pencak silat yang baik dengan menumbuhakan kelenruran, keluwesan dan keindahan gerak ynag di hubungkan ddengan keserasian irama
- Sebagai latihan bagi siswa dalam pengembangan aspek pengembanagn keserasian dan keselarasan yang diharapkan dapat berpengaruh dalam sikap dan laku kehidupan
2. Pelaksanaan Kegiatan Kesenian
1. pola dasar gerak (lihat materi pembinaan teknik )
2. pola dasar teknik (lihat materi pembinaan teknik )

3. keserasian irama dan penjiwaan :ketepatan irama dan penjiwaan gerak.
4. penguasaan arena : pengembangan pola dasar gerakan dan variasi pola gerak 5. tahapan penilaian :
- pendahuluan
- inti permainan
- penutupan
pedoman dan unsurunsur dasar latihan untuk tiingkatan siswa di susun dalam matriks.
6.Waktu Latihan
Latihan dilkukan secara teratur dan periodik
7. Jenis Penampilan dan Pagelagelaran
- penampilan di arena tertutup
- penampilan di arena terbuka
- penampilan di panggung
- pagelaran massal
8. Irama Pengiring
- gamelan
- gendang pencak
- jidor
- musik
- keroncong
- alat musik/ tabuhan lainnya
9. aspek pembinaan kesenian
Aspek pembinaan kesenian dengan melihat kondisi usia siswa, dibedakan sebagai berikut:
• siswa kanak kanak
~pengenalan irama
• siswa remaja dan taruna
~perpaduan gerak dan irama (masal berirama )
• siswa dewasa dan khusus
~penghayatan keselarasan
4. Bela diri
Dengan pelajaran pencak silat, dengan kejiwaan untuk mengenal “sang pencipta”dan mengenal “diri pribadi” maka pencak silat berfungsi sebagai alat /senjata untuk membela diri / untuk mempertahankan kehormatan bukan untuk membela seseorang, tetapi hanya melayani seseorang apabila keadaaan memang terpaksa dan diperlukan. Persaudaraanb setia hati terate ti dak mengajarkan seni bela diri lainnya kecuali pencak silat karena pencak silat adalah seni membeladiri asli dari bangsa indonesia yang mutunya tidak kalah dengan beladiri yang lain. Dengan demikinan persaudaraan SH terate juga memperrtahankan dan mengembangkan kepribadian bangsa indonesia. Karena nilai nilai kemerdekaan berkepribadian indonesia, karrena “bangsa yang terjajah apabila bangsa tersebut tidak mmeliki kepribadian”.
5. Mental kerohanian (ke-sh-an)
Merupakan tujuan akhir persaudaraan SH Terate. Disini ment5al kerohanian/ keshan berpedoman pada “ mengenal diri sendiri sebaik-baiknya”. Tujuan dari pelajaran persaudaraan SH Terate adalah mendidik manusia dalam menempuh kehidupan ini memproleh kebaahagian dan kesejahteraan dunia akhirat.
Setelah pribadi manusia persaudaraan SH Terate sudah amntap berjiwa PSHT barulah dia baru bisa melaksanakan tugas dan kewajibannya di alam mayapada ini, yaitu “ memayu hayuning bawono”. Selama manusia Persaudaraan SH Terate, mustahil kalau dia bisa mengemban tugas “ memayu hayuning bawono”.
Mental kerohanian dan Ke-sh-an adalah sumber asas ketuhanan Yang Maha Esa. Kita harus sadar bahwa sesungguhnya manusia sebagai individu itu tidak hidup dengan sendirinya tanpa ada yang menghidupkan atau dapat pula di katakan bahwa sebagai individu itu sesungguhnya hanyalah suatu “objek”dari pada “ subjek mutlak”. Yaitu yang maha esa.
Tanpa memberikan mental kerohanian, ibaratnya hanya mencetak “tukang pukul”. Ini hanyalah suatu hal yang keliru dan tidak dinginjkan ooleh Persaudaraan SH terate. Perlu diingat, bahwa pencak silat hanyalah merupakan sarana / pelajaran sampingan, yang diutamakan adalah membentuk manusia persaudaraan SH Terate dan bisa memayu hayuning bawono.