Senin, 18 Februari 2013

"WASIAT SUCI KIAGENG SURO DIWIRYO"


 
 
 
 
 
 
 
 
Aku menurunkan ilmu setia hati ini tidak lain
hanya untuk satu tujuan saja yaitu
"Mendidik dan membina manusia menjadi
berbudi luhur agar dia tau antara benar dan salah
serta mengarahkannya kearah kesucian rohani menurut
agama,keyakinan kepercayaanya masing masing.
sebenarnya mengetahui seyakinya seorang itu benar atau salah
adalah sulit dan berat sekali
pada seorang manusia bijaksana yang selalu setia pada hati
nalurinya dan ketahuilah WAHAI ENGKAU SEMUA

AKU HANYA MENGAKUI PENDEKAR PENDEKARKU YANG TEGAR
SETIA PADA HATINYA DAN MENJUNJUNG SUMPAH TUNGGAL
BANYU KEPENDEKARANNYA"

WASIAT PSHT

Larangan Anggota "PSHT"


  • Tidak boleh mendirikan latihan tanpa se izin pelatih sesepuh atau pengurus

  • Tidak boleh sombong

  • Tidak boleh merusak pager ayu

  • Tidak boleh merusak pupus ijo

  • Tidak boleh berkelahi sesama warga sh terate

 

 

Kewajiban Anggota "PSHT"

 

  1. Beriman bretakwa kepada Tuhan Y.M.E

  2. Berbakti kepada orang Tua da Guru atau Pelatih

  3. Menjaga nama baik PSHT

  4. Bersifat kesatria dan pendirannya

  5. Berdir atas baris keadilan, kebenaran dan tidak boleh memihak sebelah

  6. Berani karena bnar, takut karena salah

  7. Bertanggung jawat atas segala perbuatannya

  8. Menjaga ketentraman, menjunjung tinggi Nusantara dan Bangsa Indonesia dengan penuh kecintaan dan kesetiaan hatinya

  9. Menghilangkan sifat mementingkan diri sendiri

  10. Membuktikan sebagai bangsa yang merdeka

  11. Kekal dalam Persaudaraan dan menguatkan sifat tolong menolong diantara sesama anggota PSHT, Bnagsa Indonesia dan umat manusia pada umumn




* Memayu Hayuning Bawana, Ambrasta dur Hangkara (Manusia hidup di dunia harus mengusahakan keselamatan, kebahagiaan dan kesejahteraan; serta memberantas sifat angkara murka, serakah dan tamak

 

* Urip Iku Urup (Hidup itu Nyala, Hidup itu hendaknya memberi manfaat nagi orang lain disekitar kita, semakin besar manfaat yang bisa kita berikan tentu akan lebih baik, tapi sekecil apapun manfaat yang dapat kita berikan, jangan sampai kita menjadi orang yang meresahkan masyarakat

 

 

* Sura Dira Jayaningrat, Lebur Dening Pangastuti (segala sifat keras hati, picik, angkara murka, hanya bisa dikalahkan dengan sikap bijak, lembut hati dan sabar

 

* Ngluruk Tanpa Bala, Menang Tanpa Ngasorake, Sekti Tanpa Aji-Aji, Sugih Tanpa Bandha (Berjuang tanpa perlu membawa massa; Menang tanpa merendahkan atau mempermalukan; Berwibawa tanpa mengandalkan kekuasaan, kekuatan; kekayaan atau keturunan; Kaya tanpa didasari kebendaan)

 

* Datan Serik Lamun Ketaman, Datan Susah Lamun Kelangan (Jangan gampang sakit hati manakala musibah menimpa diri; Jangan sedih manakala kehilangan sesuatu).

 

* Aja Kuminter Mundak Keblinger, Aja Cidra Mundak Cilaka (Jangan merasa paling pandai agar tidak salah arah;Jjangan suka berbuat curang agar tidak celaka).

 

* Manusia Dapat Dihancurkan Manusia Dapat Dimatikan Tetapi Manusia Tidak Dapat Dikalahkan, Selama Manusia Itu Masih Setia Pada Hatinya Sendiri Atau Ber-SH


* Sepira gedhening sengsara yen tinampa among dadi coba (seberat apapun cobaan yang diterima    &manusia jika dijalani dengan lapang dada akan diperoleh hikmah yang tidak terkira)

 

*Aja waton ngomong, ning ngomong kang nganggo waton (jangan asal bicara, tapi bicaralah  dengan dasar)

 

*Aja sak rumangsa bisa, nanging sing bisa rumangsa (jangan merasa bisa, tapi bisalah sadar diri  dan lingkungan)

 

*Ngunduh wohing pakarti, sapa nandur bakal ngunduh (segala darma pasti akan berubah, apapun perbuatan yang kita lakukan pasti akan kembali pada diri kita sendiri)

 

* Aja Gumunan, Aja Getunan, Aja Kagetan, Aja Aleman (Jangan mudah terheran-heran; Jangan mudah menyesal; Jangan mudah terkejut-kejut; Jangan mudah kolokan atau manja).

 

* Aja Ketungkul Marang Kalungguhan, Kadonyan lan Kemareman (Janganlah terobsesi atau terkungkung oleh keinginan untuk memperoleh kedudukan, kebendaan dan kepuasan duniawi).

 

* Aja Kuminter Mundak Keblinger, Aja Cidra Mundak Cilaka (Jangan merasa paling pandai agar tidak salah arah;Jjangan suka berbuat curang agar tidak celaka).

 

* Aja Milik Barang Kang Melok, Aja Mangro Mundak Kendo (Jangan tergiur oleh hal-hal yang tampak mewah, cantik, indah; Jangan berfikir mendua agar tidak kendor niat dan kendor semangat).

 

* Aja Adigang, Adigung, Adiguna (Jangan sok kuasa, sok besar, sok sakti).

  *"Olo Tanpo Rupo Yen Tumandhang Amung Sedelok" yang artinya setiap kesusahan, keburukan, dan masalah-masalah apabila dijalani dengan senang hati maka akan hanya terasa sebentar saja.

 

*Tega Larane, Ora Tego Patine" artinya bahwa orang SH Terate itu berani untuk menyakiti seseorang namun hanya kalau dengan niat untuk memperbaiki bukan merusak.

 

*Sak Apik-apike Wong Yen Aweh Pitulung Kanthi Cara Dedhemitan" artinya adalah sebaik-baik manusia adalah orang yang memberi pertolongan secara sembunyi-sembunyi.

 

*Suro Diro Joyo Diningrat Lebur Dening Pangastuti" artinya segala kesempurnaan hidup ( Kesaktian, Kepandaian, Kejayaan, dan Kekayaan ) dapat diluluhkan dengan budi pekerti yang luhur.

 

*Satria Ingkang Pilih Tanding" artinya adalah Kestria yang hanya mau melawan orang yang mampu menghadapinya, bukan orang yang lebih lemah daripadanya.

 

*Ojo Seneng Gawe Susahe Liyan, Opo Alane Gawe Seneng Liyan" arinya jangan suka membuat orang lain bersusah dan tiada buruknya membuat bahagia orang lain.

GAYA HIDUP ORANG PSHT

http://sphotos-d.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash3/526060_242389709221828_630908991_n.jpgPencak silat Psht
terkenal dengan cara dan
teknik latihannya yang semi-
militer, sehingga orang awam
yang melihat langsung latihan
perguruan silat ini akan
berasumsi bahwa teknik
latihan silat psht terkesan
menakutkan, senioritas dan
multi penyiksaan terhadap
murid-muridnya, namun Psht
dengan ideologi persaudaraan
yang kekal abadi antar
sesama anggotanya sangat
mengutamakan didikan
ksatria-ksatria silat yang
tidak hanya tangguh dalam
berpencak silat, namun juga
memprioritaskan kualitas
keilmuan, etika, kerohanian
dan perilaku luhur para
lulusan perguruan silat Psht,
manusia tidak hanya butuh
kekuatan fisik untuk
melindungi dirinya, tapi juga
butuh tata kelakuan yang
sopan dan berwibawa,
sehingga Psht hingga saat ini
masih diterima dihati
masyarakat, pentingnya olah
rasa kebatinan yang
menuntut setiap orang Psht
agar selalu menyayangi dan
merukunkan hati dan rohani
kepada sesama anggota Psht
khususnya, dan terhadap
orang lain pada umumnya.
Setia Hati merupakan
kata mutiara yang menjadi
semangat dan ruh orang Psht
dalam menjalani kehidupan,
hidup tiada makna tanpa rasa
saling mengasihi terhadap
sesama manusia sebagai
makhluk Tuhan, hidup dengan
kejujuran akan
mengantarkan manusia hidup
dalam ketentraman dan
kedamaian, sehingga benar
adanya wejangan para
pendahulu dan sesepuh Psht
yang mengatakan:’’orang
yang sakti itu bukan orang
yang berilmu tinggi sehingga
tiada satupun orang yang
dapat mengalahkannya,
namun hakekat orang sakti
itu adalah orang yang tidak
mempunyai musuh’’, belajar
dari siraman rohani kejawen
itulah yang selalu membuat
sedulur tunggal kecer
senantiasa rendah hati dalam
bersikap, mawas diri dalam
bergaul dengan orang lain, Lha
wongcepat atau lambat
manusia juga akan mati,
sehingga munafik rasanya
jika ada anggota Psht yang
menyombongkan ilmu beladiri
yang dipunyai, perkelahian
hanya akan menimbulkan
kerugian yang mendekatkan
diri pada neraka dan syaitan,
menang dibenci lawan, kalah
malu sendiri, sehingga hidup
harus dijalani dengan
semangat persaudaraan
antar umat manusia.

Memayu Hayuning
Bawono, jiwa ini bergetar jika
mendengar makna kata ini,
orang Psht harus ikut
bertanggung jawab atas
terwujudnya masyarakat
yang damai, tentram, indah
dan ikut melestarikan alam
sebagai tempat manusia
hidup, tidak benar jika ada
anggota Psht yang dengan
kekuatannya melakukan
penindasan maupun
kewenang-wenangan atas
nama kepentingan diri sendiri
maupun kelompoknya,
sesungguhnya tiap-tiap
perbuatan itu akan memantul
ke tubuh dan diri yang
melakukan perbuatan
tersebut/hukum karma.
Hidup cara orang Psht harus
pandai-pandai bersyukur dan
berikhtiar, orang Psht
diajarkan untuk menjadi
manusia pintar dalam berfikir
dan bertindak, orang Psht
diajarkan agar selalu siap dan
mampu hidup dalam kondisi
lingkungan yang
bagaimanapun, orang Psht
wajib mampu hidup dalam
keadaan susah maupun
sengsara, namun hidup tetap
tidak meninggalkan jiwa
kharismatik dan tahu akan
tujuan hidup masing-masing,
hidup memang penuh dengan
cobaan dan tipu daya duniawi,
namun disitulah letak
loyalitas orang Psht diuji
dalam Ber-Setia Hati terhadap
dirinyasendiri, semangat
persaudaraan harus terus
berkobar dalam jiwa setiap
orang Psht, meskipun
persaudaraan itu dibangun
atas dasar perbedaan agama,
suku, warna kulit dan
perbedaan kelas sosial-
ekonomi, namun jika semua
telah berseragam hitam gelap
(sakral Psht), maka semua
dianggap sama dan sederajat,
tiada perbedaan dibatang
tubuh Psht, apakah orang
psht itu anak pejabat, polisi,
pengemis, pemulung, petani,
pelaut, perampok, pencuri
maupun preman, atau dia
sendiri sebagai begundal atau
bajingan, yang namanya
anggota Psht tetaplah
saudara yang harus tetap
disayangi dan dihormati, jalan
hidup boleh masing-masing,
tapi batu pijakan orang psht
hanya satu, yaitu
Persaudaraan.
Ibarat besi yang
dibakar dan ditempa, orang
Psht adalah satu kesatuan,
berlatih diatas bumi yang
sama, berbagai proses
penempaan yang banyak
meneteskan airmata dan
kesakitan, berbagi kucuran
keringat dan tekanan jiwa,
dipukul dan ditendang atas
dasar kerelaan hati, dan
tertawa dalam hangatnya
persaudaraan diatas
perbedaan golongan, itulah
makna persaudaraan yang
sejati, persaudaraan adalah
ketika kaki kiri terluka maka
tangan kanan membelai,
ketika kaki kanan tergores
makan tangan kiri mengasihi,
ketika perut meringki karena
lapar maka kedua tangan
memberi walau hanya sesuap
nasi, begitu beruntungnya
orang-orang yang memilih
jalan bersaudara diantara
manusia lainnya, tidak perlu
membawa ribuan pedang dan

pasukan untuk meruntuhkan
kerajaan musuh dan
kedzoliman, orang Psht cukup
bersaudara dan bersatu
mengamalkan ajaran Psht
maka segala kemungkaran,
ancaman dan musuh akan
runtuh dengan sendirinya.
Salam persaudaraan
Setia Hati Terate untuk
setiap Warga dan Siswa PSHT
dimanapun berada, semoga
PSHT akan selalu jaya kekal
abadi untuk selama-lamanya

Rabu, 13 Februari 2013

SETIA HATI TERATE KEMLAGI: LATAR BELAKANG KI HAJAR HARDJO UTOMO MEMISAHKAN DIRI DARI PERSAUDARAAN SETIA HATI

SETIA HATI TERATE KEMLAGI: LATAR BELAKANG KI HAJAR HARDJO UTOMO MEMISAHKAN DIRI DARI PERSAUDARAAN SETIA HATI

LATAR BELAKANG KI HAJAR HARDJO UTOMO MEMISAHKAN DIRI DARI PERSAUDARAAN SETIA HATI

LATAR BELAKANG KI HAJAR HARDJO UTOMO MEMISAHKAN DIRI DARI PERSAUDARAAN SETIA HATI

                          

SEJARAH PSHT

I. Sejarah Berdirinya PSHT Persaudaraan Setia Hati Terate didirikan oleh Ki Hajar Hardjo Oetomo alias Judodihardjo. Beliau lahir pada tahun 1890 di Desa Pilangbango Kodya Madiun, beliau adalah salah satu murid dari Ki Ngabehi Soerodiwiryo yang merupakan salah satu warga Persaudaraan Setia Hati ( SH ). Pada tahun 1905 Ki Hajar Hardjo Oetomo lulus sekolah Kls.II/HIS (SD) kemudian magang di SD Beteng Madiun. Kemudian keluar dan pindah menjadi pegawai kereta api (ss) sebagai Leering Reambte di Bondowoso ,Penarukan dan Tapen. Pada tahun 1906 menjadi mantra pasar Spoor Madiun. Empat bulan kemudian ditempatkan di Desa Mlilir, Dolopo, Uteran dan Pagotan Madiun Sekitar Tahun 1916 beliau bekerja di Pabrik Gula Rejo Agung Madiun tapi tidak lama bekerja beliau juga keluar. Kemudian pada tahun 1917 beliau bekerja sebagai pegawai rumah Pengadilan Madiun.Pada tahun ini pula beliau di terima bekerja di Stasiun Kereta Api Madiun sebagai pekerja harian. Dengan semangat dan jiwa patrionalisme dan nasionalisme beliau mendirikan perkumpulan Harta Jaya yang tujuan utamanya adalah memberantas rentenir yang dilakukan oleh antek – antek penjajah. Bersamaan dengan itu pula lahirlah VSTP (persatuan Pegawai Kereta Api ) dan Ki Hajar diangkat sebagai Hoofd Komisaris Belanda Madiun. Pada tahun ini pula beliau belajar Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati kepada Ki Ngabehi Soerodiwiryo. Pada tahun 1922 Ki Hajar Hardjo Oetomo masuk Serikat Islam ( SI ) dan ditunjuk sebagai pengurus Selanjutnya SI di jadikan sebagai wadah perjuangan untuk mengusir penjajah dari persada nusantara untuk mencapai Indonesia Merdeka Oleh karena itu Persaudaraan Setia Hati menurut pandangan dan tujuan Ki Harjar Hardjo Oetomo adalah : Untuk menggalang persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia Setia Hati khususnya Pencak Silat dapat dipergunakan sebagai alat perjuangan mencapai kemerdekaan Indonesia. Namun hal itu menurut Ki Ngabehi Soerodiwiryo, bahwasanya Persaudaraan Setia Hati bukan merupakan wadah atau alat perjuangan bangsa melainkan Setia Hati adalah perkumpulan Pencak Silat, yang mana anggotanya kebanyakan terdiri dari orang – orang pribumi kaum ningrat atau bangsawan dan bahkan pada saat itu Bangsa Belanda yang merupakan pekerja kereta api. Sehingga dengan diterimanya orang – orang pekerja kereta api Bangsa Belanda untuk ikut belajar Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati, menjadi awal pertentangan antara Ki Hajar Hardjo Oetomo dengan Ki Ngabehi Soerodiwiryo. Ki Ngabehi adalah: Bahwa ilmu Setia Hati tidak membedakan Suku, Agama maupun Ras. Ki Hajar Harjdo Oetomo adalah : Bahwa dengan masuknya / diterimanya Bangsa Belanda untuk belajar di Setia Hati merupakan hal yang sangat riskan / berisiko tingga karena dapat menjadi musuh dalam selimut, menurut beliau hal ini merupakan suatu hal yang sangat prinsip bagi perjuangan bangsa karena Pencak Silat Setia Hati khususnya merupakan salah satu alat perjuangan mencapai kemerdekaan Bangsa Indonesia. Seiring dengan hal itu ki Hajar Hardjo Oetomo sempat mengambil keputusan terakhir, dimana satu – satunya jalan adalah mengundurkan diri dari Persaudaraan Setia Hati. Kemudian beliau dengan berat hati mengajukan / ijin restu untuk mendirikan perkumpulan Pencak Silat Setia Hati Muda ( SHM ) namun permohonan tersebut oleh Ki Ngabehi Soerodiwiryo tidak dijawab sepatah katapun. Walaupun tidak ada jawaban dari Ki Ngabehi Soerodiwiryo , Ki Hajar Hardjo Oetomo tetap dengan pendiriannya yaitu mendirikan Perkumpulan Pencak Silat SH Muda di Desa Pilangbango Madiun Dikarenakan adanya latihan di Pilangbango Madiun oleh Ki Hajar Harjdo Oetomo akhirnya SHM dicap SH Merah ( Komunis ) oleh Ki Ngabehi Soerodiwiryo. Karena merasa dipolitisir sedemikian rupa dan untuk menghindari hal – hal yang tidak diinginkan maka nama SHM dirubah menjadi PSC ( Pencak Silat Club ) Namun umur PSC tidak panjang karena dibubarkan oleh Belanda karana dianggap membahayakan mengingat ditempat tersebut banyak pemuda – pemuda Indonesia digembleng dan dilatih pencak silat, dan dikwatirkan hal tersebut akan digunakan untuk melakukan tero – terror atau pemberontakan terhadap Belanda. Dengan dibubarkan PSC oleh Belanda tidak menjadikan semangat perjuangan Ki Hajar Hardjo Oetomo surut. Dengan siasat politik gerilyanya, Pencak Silat Club diganti namanya Pemuda Sport Club. Hal tersebut merupakan suatu bagian srtategi politik perjuangan dengan semata – mata untuk mengelabuhi Belanda. Pada Tahun 1922 adalah merupakan tolak ukur atau pokok awal berdirinya Persaudaraan Setia Hati Terate.

 

II. Kita sebagai warga / orang PSHT harus mengakui bahwa SH yang didirikan oleh Ki Ageng Surowiryo adalah embrio dari PSHT. Sedangkan Persaudaraan Setia Hati Terate ( PSHT ) itu sendiri telah berdiri pada tahun 1922 di Desa Pilangbango Madiun oleh Ki Hadjar Hardjo Oetomo alias Judodiharjo, dan ajaran / ilmu yang ada di PSHT pun pasti berbeda dengan SH yang didirikan oleh Ki Ageng Surowiryo, Sehingga jika sampai saat ini masih ada warga PSHT yang masih berkiblat pada SH / Lebih bangga dengan SH tidak pada PSHT, sepertinya kadar kesetiaan pada Organisasi PSHT perlu untuk dipertanyakan. Apakah kita akan lebih bangga dengan orang tua yang bukan kandung dibandingkan dengan orang tua kandung kita sendiri ( PSHT ) ??. Sekarang marilah kita tanyakan pada hati nurani yang paling dalam, sebenarnya kita warga SETIA HATI atau warga Persaudaraan Setia Hati Terate ( PSHT ) ?? Semoga sedikit tulisan ini dapat menjadi bahan renungan untuk kita semua, Warga Persaudaran Setia Hati Terate. Semoga kutipan artikel diatas dapat membedakan antara SH tanpa embel – embel dengan SH Terate. Karena sudah dapat di pastikan sejarah dan perkembangan Persaudaraan Setia Hati dan Persaudaraan Setia Hati Terate berbeda seiring berjalannya waktu.